Monday, November 4, 2013

The Kill Order (Maze Runner Prequel)

Judul: The Kill Order (The Maze Runner #0,5)
Penulis: James Dashner
Penerbit: Delacorte Press; Tahun Terbit: 2012
Format: Kindle; Bahasa: English
Jumlah Halaman: 336


Menyelesaikan trilogi The Maze Runner sepertinya belum cukup. Rasa ingin tahu tentang siapa dalang di balik Flare membuatku ingin segera menyelesaikan prekuelnya, The Kill Order. Tanpa kepastian adanya edisi terjemahan, aku nekat membaca versi bahasa inggrisnya.

The Kill Order bercerita tentang perjalanan heroik Alec dan Mark. Keduanya bertemu secara tidak sengaja di terowongan subway saat kota lumpuh total dan kekacauan terjadi dimana-mana. Tak ada yang bisa diselamatkan. Mark harus membawa Trina bersamanya. Tidak ada pilihan lain. Mereka harus terus berlari, mengikuti instruksi Alec dan Lana, yang merupakan pensiunan militer, menuju tempat yang aman sebelum tsunami melanda.

Kejadian-kejadian itu terus muncul saat Mark memejamkan matanya. Terasa sangat nyata, seperti dia kembali menghadapi air bah di kota, lagi. Saat-saat itu telah berlalu. Mereka selamat. Namun kehidupan mereka yang tenang di pinggiran kota Ashville hanya bertahan sementara. Suatu hari panah-panah mematikan ditembakkan secara brutal dari sebuah berg tak dikenal. Alec dan Mark berhasil menjatuhkannya jauh dari pemukiman, tapi mereka kembali ke tempat yang jauh berbeda.

Orang-orang bersembunyi. Berusaha untuk tidak berinteraksi satu sama lain. Meminimalisir kemungkinan terjangkit penyakit yang sama. Beberapa orang yang tertembak langsung jatuh tak bernyawa, meninggalkan bau tak sedap dan pemandangan yang tak akan pernah kau lupakan. Sedangkan yang lain hanya menunggu waktu hingga otak mereka kacau dan mengubah tingkah laku mereka seperti monster, seperti Darnell. Keempatnya segera meninggalkan pemukiman. Mencari pangkalan berg yang menyerang mereka dan mencari informasi. Kemunculan seorang gadis cilik, Deedee, memperumit keadaan. Alec dan Mark berkelit melepaskan diri dari sekumpulan orang aneh yang mengganggap mereka berdua iblis. Lana, Trina, dan Deedee mengalami hal tidak menyenangkan saat mereka diculik dan akan dimakan hidup-hidup.

Apa yang sebenarnya terjadi? Darimana berg itu muncul?
Awalnya aku pikir prekuel ini berisi kisah Teressa dan Thomas sebelum mereka masuk ke dalam Maze (i don't always read synopsis!). Tak kusangka ternyata kisah ini terjadi 13 tahun sebelum WICKED dibentuk. Orang-orang aneh tadi menganggap Deedee iblis karena dia tertembak panah tapi sampai dua bulan dia tidak menunjukkan tanda-tanda kegilaan seperti yang lain. Kesadaraan bahwa anak itu kebal, baru muncul di akhir cerita. Pada proses penelitian itu pun, campur tangan Mark dkk sudah tidak ada.

Rasa penasaran yang kumiliki sebelum memulai buku ini sedikit demi sedikit berkurang saat aku merasa seperti menonton film action dalam bentuk buku. Bisa dibayangkan sendiri kan? James Dashner terlalu mendetail dalam menceritakan pertarungan demi pertarungan yang dilalui Mark dan Alec. Detail yang dituliskan seperti 'tangannya meninju perutku', 'aku tahan tangannya dengan kaki', dll. Setiap gerakan kecil sepertinya berarti sekali bagi Dashner, but not for me! Akhirnya dengan terpaksa aku skip setiap adegan perkelahian. Hanya kubaca awal dan akhirnya saja, which are more important.

Yang paling aku suka dari buku ini adalah pertemanan yang terjalin antara pengungsi-pengungsi itu. Keadaan yang mendesak ternyata tidak membuat mereka egois. Mark dan Alec saling melengkapi. Alec yang pintar pertahanan, sangat buruk dalam hal negosiasi, disitulah Mark diperlukan. Tapi terkadang Mark bisa sangat mengesalkan. Bodoh, if i may say. Dia terlalu obsesi dengan menemukan teman-temannya tanpa berpikir tentang caranya. Percuma saja kan kalau teman-temannya ditemukan tapi nantinya mereka akan terbunuh? Be smart, dude. Bagi kalian yang memang suka Maze Runner trilogi, silahkan membaca buku ini. Tapi aku pesimis The Kill Order akan diterjemahkan oleh Mizan. Cerita yang diangkat di sini tidak terlalu berpengaruh pada kisah Thomas dkk.

Baca review lainnya:

2 komentar:

  1. pengen beli bukunya mudah mudahan mizan terbitin

    ReplyDelete
  2. Thanks, sudah bikin resensi ini.. Bukunya sudah ditranslate oleh Mizan, dan minggu kemaren aku baru liat di toko buku. Sepertinya menarik, Jadi kepingin beli bukunya.. Sayangnya buku ini gk ada hubungan dg Thomas dkk, semoga tidak mengecewakan setelah baca bukunya :)

    ReplyDelete