Penulis: Nony Nurbasith
Penerbit: mediakita
Tebal: 146 halaman
Cetakan I, 2014
ISBN: 978-979-794-446-9
Harga: Rp 36.000 (BukaBuku)
------------------------------------------------------------------------------
Sinopsis:
Sulit membayangkan, ketika ratusan makhluk berwujud tak ideal menampakkan diri. Mengganggu kenyamanan untuk beraktivitas seperti layaknya orang lain. Terlebih, ketika semua ini bukan ilusi belaka,wajah-wajah mengerikan dan menyeramkan benar-benar hadiah di setiap waktu.
Kisah tentang seorang anak indigo yang harus bertemu dengan makhluk halus. Berdasarkan kisah nyata, mengajak pembaca untuk mengalami bersama dalam menghadapi berbagai keusilan makhluk tak kasatmata itu. Ketika mereka berkata "Kami pernah nyata".
Review:
Setelah membaca cukup banyak novel dengan genre horor, aku jadi lebih 'melek' cerita horor. Jelas aja waktu baca Catatan Indigo ini, aku nggak bisa berhenti membanding-bandingkannya dengan novel-novel horor yang pernah kubaca. Pengarang baru dan penerbit baru. Sama sekali belum ada gambaran deh bakal sebagus apa novel ini.
The opening part sih menurutku cukup standar. Masih belum bikin merinding dan penasaran. Ceritanya ditulis dari sudut pandang orang pertama. Ya, seperti sang penulis sedang menulis buku hariannya. Nama tokoh 'aku' pun hampir nggak pernah disebutkan. Yang menarik adalah quotation yang ditulis pada setiap awal chapter. Salah satu yang menurutku bikin merinding adalah:
"Mereka bermunculan ketika aku menuliskan catatan ini. Semoga kalian tidak terkejut kalau tiba-tiba ada beberapa dari mereka yang juga muncul di sekitar kalian, saat membaca catatanku ini."
Oke. Waktu baca ini aku lagi di kelas yang cahayanya redup. Horror-able banget. Otomatis meski ceritanya nggak seberapa serem, or i might say kurang greget, aku tetep celingukan kanan-kiri. Menurutku sih bukan ceritanya yang nggak serem. I am sure it's super scary, apalagi kan based on real story. Tapi mungkin sang penulis harus belajar lagi untuk membangun suasana. Malah di beberapa bagian ada yang penjelasan suasananya terlalu detail dan sebenarnya nggak perlu.
Oh ya, mungkin kalian waktu baca novel ini bakal mengalami sedikit kebingungan. Jadi, waktu pembaca diajak menyimak kisah Nony di sekolah barunya, di next chapter membahas cerita yang benar-benar berbeda. Awalnya aku mengira novel ini berisi kumpulan cerita. Eh setelah itu ceritanya kembali ke kisah Nony. Setelah seorang bookclubbers menjelaskan, ternyata potongan cerita itu masih related kok. Kisah yang bukan Nony itu ternyata history dari setiap hantu yang Nony temui di sekolah. Yah, kalau menurutku seharusnya sub-judulnya dibuat berbeda aja. Biar nggak bikin bingung.
Tapi novel ini nggak sekedar menyuguhkan kisah horor kok. Ada life lessons-nya juga yang bisa bikin terharu. Misalnya nih kisah hantu Pak Yanto yang merelakan tulang-tulangnya untuk didonasikan sebagai keperluan penelitian murid-murid di sekolah tempatnya bekerja. So sweet banget nih ceritanya. Dan masih banyak kisah-kisah manis lainnya. Mengingat sang penulis usianya masih sangat muda, he's pretty wise.
Wah, jadi ini kisah asli penulisnya, ya? Kayaknya menarik juga ceritanya enggak sepenuhnya horor, tapi penulisnya mampu memasukkan sisi-sisi yang menyentuh. :) Aku tertarik tapi karena horor bukan genre favoritku, jadi kayaknya pass dulu deh hehe. Fab review, Ratri! <3 Thanks udah mampir di blog kami. :)
ReplyDelete(O̷̴̷̴̯̐ .̮ O̷̴̷̴̯̐) hmm sepertinya keren kisah asli penulis tsb..
ReplyDeleteKakak mampir donk di blog ku http://hannyhandayani2695.blogspot.com thx :)
aku orangnya rada penakut *atau penakut banget?* tapi suka penasaran sama cerita horor. apalagi ini kisah nyata anak indgo. penasaran tng kehidupan si penulis ketika ia harus selalu berurusan dg "mereka".
ReplyDeleteSaya pernah baca novel yang ada hantunya seperti Samantha's Secret, Frans an Sang Balerina. tapi saya tahu novel ini bukan genre horor yang menyeramkan. Jadi penasaran dengan buku dari penulis yang masih fresh ini. Dan saya juga pengen mencoba tema yang belum pernah saya jajal ini.
ReplyDeleteAku jadi inget buku-bukunya Risa Saraswati, horor kan ya... Nah, ditambah alurnya suka pindah-pindah, yang asalnya kisah Peter cs, jadi ke cerita Norma, Marianne, Norah, eh balik lagi ke cerita Peter cs. Udah biasa~
ReplyDeleteini sebenernya isinya tentang apa? pengalaman penulis, penjelasan tentang indigo, ato gabungan kisah2 anak indigo? cuma fiksikah? krna dibilang ada hantu Pak Yanto yg relain tulang2nya, serius ada tuh? :o
ReplyDeletesaya tertarik sih baca ginian, yg jelas saya bakal baca di teras , di tempat rame lah,kklo ada apa2 kan bisa teriak, ehehe :D sekali lagi, kasih rating ya mbak x)