Wednesday, October 30, 2013

To Kill A Mockingbird

Judul: TO KILL A MOCKINGBIRD
Copyright © 1960 by Harper Lee
Penerjemah: Femmy Syahrani
Penerbit: Qanita; Cetakan Ke-VI, April 2009
Tebal: 540 Halaman; ISBN: 978-979-3269-78-8

Jane Flinch, atau yang biasa dipanggil Scout, harus berurusan dengan teman-temannya di sekolah, tetangga yang sangat menyebalkan, bahkan sepupunya sendiri, saat ayahnya ditunjuk sebagai pengacara Tom Robinson, seorang kulit hitam. Bersama dengan kakaknya, Jem, dia berusaha untuk tidak mengindahkan cemooh-cemooh yang terus berdatangan. Aku tidak bisa membayangkan betapa kacaunya masa itu. Masa dimana perbedaan ras, gender, usia, dan kelas masih sangat tinggi. Aku pun tidak bisa berhenti takjub dengan karya Harper Lee yang fenomenal ini.

Kisah dimulai pada musim panas sebelum Scout memulai pendidikannya di bangku sekolah dasar. Saat itu dia, Jem, dan keponakan tetangga, Dill, menghabiskan waktu bersama. Hal yang paling mereka gemari adalah 'mengganggu' Boo Radley. Banyak desas-desus mengapa Boo tidak pernah keluar rumah. Tiga anak tersebut bermain dengan imajinasi mereka dan tak lupa dengan keusilannya. Entah mengapa aku merasa bosan membaca bagian ini. Terjemahannya terkadang 'berlepotan' atau memang disengaja seperti itu agar tidak menghilangkan kesan klasik dari buku aslinya.

The story gets intens saat Mr. Flinch harus menghadapi ancaman dari berbagai pihak atas kasus Tom Robinson. Si negro itu dituduh mengotori seorang gadis dari keluarga Ewell, yang dikenal dengan keluarga paling jahat di Mayland County. Scout berusaha keras untuk mencerna mengapa semua orang memberatkan Tom, padahal Mr. Ewell juga bukan orang yang patut mereka kasihani. Warna kulit. Itulah yang membedakan. Scout dan Jem dibesarkan tanpa memandang latar belakang orang lain, apalagi warna kulitnya. Dan sepertinya Bibi Alexandra tidak setuju dengan hal ini.


Sunday, October 27, 2013

Nganggur Galau

Judul: NGANGGUR GALAU
Penulis: @rach_char
Penerbit: nulisbuku.com; Tahun Terbit: 2013
Tebal: 143 Halaman
Harga: Rp 35.000 (Nulis Buku)

This book was given free by the author for an honest review.
"Tetangga itu adalah tokoh antagonis paling jahat disinetron kehidupan gue, kalo loe misalnya jadi kisanak yang sering naek elang, mereka pasti jadi penyihir yang sukanya naek naga gede. kalo toh loe mau lebih jahat misalnya jadi pencuri, mereka jadi perampok, kalo loe jadi waria, mereka bisa aja berubah jadi pemerkosa waria" itu pernyataan dari seorang sarjana pengangguran. buku konyol ini menceritakan pengalaman seorang fresh graduate untuk masuk ke dunia kerja.

Saturday, October 26, 2013

Interworld: When Science Meets Magic

Judul: INTERWORLD
Penulis: Neil Gaiman & Michael Reaves
Penerjemah: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2010; Tebal: 280 Halaman
Harga: Rp 40.000 (BukaBuku)


Joe Harker bertemu dengan berbagai versi dirinya dari beragam semesta dan ruang waktu. Dia adalah seorang pelintas. Pelintas baru yang potensi besarnya diketahui musuh dan menjadi incaran mereka. Keinginan Joe bergabung dengan Interworld pada awalnya merupakan rasa bersalah atas kematian Jay. Andai saja dia tidak ceroboh, tidak mencoba untuk membebaskan Mudluff itu, dia pasti masih di rumah dengan orang tua dan saudara-saudaranya. Tapi nasi telah menjadi bubur. Joe, bersama kelima temannya, harus menjalani tes lapangan. Mereka tidak menyangka tes yang diberikan begitu mudah. Mereka juga tidak mengira bahwa mereka telah jatuh ke dalam jebakan Lady Indigo.

Satu hal yang aku tahu pasti tentang karya-karya Neil Gaiman adalah: imajinasinya luar biasa! Dengan beragam buku fantasi yang telah kubaca, tidak pernah kutemukan cerita yang menyuguhkan banyak kegilaan seperti ini. Pada awal mula Joe mengetahui bahwa dirinya tidak lagi di Corinth, semuanya berubah kacau. Dia pulang ke rumah dan malah mendapati bahwa ibunya tidak lagi mengenalnya. Bahkan di rumah itu ada anak lain yang berwajah sama dengan Joe, tapi dia perempuan! Joe hanya bisa berlari menjauh. Saat itulah dia bertemu Jay.

Source
Joe adalah bocah yang bodoh, jelas bodoh mengingat cara Jay mendeskripsikan dunia apa yang mereka datangi. Joe masih sekolah, aku mulai menganggap dia extremely jenius saat dengan mudahnya dia menelan semua informasi berbau ilmiah itu. Aku dibuat bingung di awal-awal kisah ini. Begitu bingung sehingga sangat sering aku letakkan buku ini dan membaca yang lain. Rasanya seperti dipaksa makan ilmu-ilmu fisika yang bahkan tak kuketahui apa manfaatnya. Karena petualangan Joe dan kawan-kawannya sangat seru, aku mengesampingkan kesulitan itu. Semakin ke belakang, semakin mudah pula aku mencerna hal-hal ilmiah baru yang diberikan. You just have to get used to it.

Daya imajinasi yang sangat tinggi tentu merupakan syarat mutlak sebelum membaca Interworld. Bayangkan saja, ada sekitar (mungkin) 101 Joe Harker di Base Town. Pak Tua pun sebenarnya Joe di usia yang berpuluh-puluh tahun lebih tua. Neil dan Michael tidak hanya membicarakan galaksi bima sakti di sini. Tidak lupa pula sebuah kelompok, HEX, yang berusaha untuk menguasai dunia. Bayangkan saja betapa rakusnya kaum HEX ini. Orang-orang jahat yang ingin menguasai bumi saja kewalahan, apalagi ini beribu-ribu galaksi! Makanya orang-orang HEX membutuhkan pelintas-pelintas handal, seperti Joe, untuk menggerakkan armada-armadanya.

Bagi kalian yang suka sci-fi, buku ini wajib dibaca. Lanjutan hasil karya Neil Gaiman dan Michael Reaves ini akan segera diterbitkan oleh GPU. Jika kalian merasa bosan dengan dystopia yang sedang menjamur saat ini, tidak ada salahnya mencari cerita baru. FYI, kisah Interworld ini sudah dibicarakan sejah tahun 1995 lho. Saat itu Neil dan Michael berpikir pasti sangat asyik mengangkat cerita semacam ini ke layar televisi. Sayangnya, beberapa gagasan tidak disetujui. Setelah dipoles sana-sini, mereka berdua memutuskan untuk menulisnya saja di tahun 2007.

Wednesday, October 23, 2013

Wishful Wednesday #10


Okay, don't sue me for wanting four books in a row :) Buku-buku ini semacam Wishful Wednesday-ku jaman SMP dulu, dimana cuma bisa ngiler setiap bukunya terbit karena tebel dan mahal. Waktu itu keinginan buat baca buku (nimbun, tepatnya) belum sebesar sekarang.

Eragon, anak laki-laki berusia 15 tahun, tinggal bersama paman dan sepupunya di desa bernama Carvahall. Suatu hari ketika sedang berburu ia menemukan batu berwarna biru yang indah di hutan. Karena mengira benda itu berharga dan bisa dijual mahal, ia membawa pulang batu itu. Ternyata batu itu telur naga!

Eragon diam-diam memelihara naga itu karena ia tahu pamannya tidak akan setuju. Dari pendongeng tua bernama Brom, Eragon belajar mengenai naga dan sejarah mereka. Brom ternyata bukan pendongeng biasa. Saat Eragon terbang bersama naganya yang dinamainya Saphira, pamannya dibunuh makhluk-makhluk Ra'zac. Eragon bertekad memburu para Ra'zac yang membunuh pamannya dan Brom berkeras ikut. Di perjalanan Brom mengajarkan cara bertarung dengan pedang dan ilmu sihir. Brom berkata Eragon adalah penerus klan para Penunggang Naga. Dahulu Penunggang Naga adalah semacam penjaga keamanan di negara Alagaesia, tempat Eragon tinggal. Seseorang yang menyaksikan telur naga menetas terpilih menjadi Penunggang. Naga di kisah ini adalah makhluk yang memiliki kekuatan supranatural dan dapat berkomunikasi dengan para Penunggang.

Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat dan membujuk Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Sang pengkhianat bernama Galbatorix, yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam, sehingga beberapa orang yang setia pada klan Penunggang memberontak dan membentuk kelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia tunggu bertahun-tahun untuk menetas di bawah kekuasaannya, sehingga 3 orang Penunggang baru akan menjadi anak buahnya. Sayangnya, salah satu telur berhasil dicuri para Varden (Brom!) dan ditemukan Eragon: Saphira.

Selain ceritanya yang seru, di bagian belakang buku ini juga ada semacam Kamus Bahasa Kuno yang dipakai para Penunggang untuk mengucapkan mantra-mantra mereka. Bahasa itu merupakan dasar semua kekuatan. Bahasa Kuno menjabarkan sifat sejati benda-benda, bukan aspek buatan yang dilihat semua orang. Misalnya, api disebut brisingr. Itu bukan saja nama untuk api, tapi itulah nama api. Kalau penggunanya cukup kuat, ia bisa menggunakan brisingr untuk mengarahkan api ke wujud apa pun yang diinginkannya.


Eragon dan naganya, Saphira, berhasil menyelamatkan para pemberontak dari Raja Galbatorix, penguasa kejam Kekaisaran. Sekarang Eragon harus pergi ke Ellesmera, negeri para elf, untuk mempelajari lebih dalam ilmu sihir dan ilmu pedang agar ia dapat menjadi Penunggang Naga yang andal. Perjalanan yang luar biasa itu membuatnya sampai di banyak tempat yang memikat dan menemui orang-orang yang menakjubkan. Termasuk Arya, elf yang membuat Eragon merasakan cinta untuk pertama kalinya. Juga Oromis dan naganya, Glaedr, yang mengajari Eragon berbagai hal untuk mempererat hubungan batin antara dirinya dengan Saphira, naganya. Setiap hari merupakan petualangan baru bagi Eragon. Namun kekacauan dan pengkhianatan menghantuinya, Eragon jadi tidak tahu siapa yang bisa dipercayainya. Sementara itu, sepupunya Roran kembali harus menghadapi pertempuran di Carvahal—pertempuran yang menyebabkan Eragon berada dalam bahaya yang lebih besar lagi karena melibatkan Galbatorix juga. Apakah tangan penuh darah sang raja akan menghantam semua usaha untuk melawannya? Eragon kali ini mungkin takkan berhasil meloloskan diri, biarpun dengan mengorbankan nyawanya...


Eragon dan naganya, Saphira, berhasil bertahan hidup setelah pertempuran kolosal melawan para prajurit Kekaisaran di Dataran Membara. Namun masih banyak yang harus dihadapi sang Penunggang dan naganya ini. Eragon harus menyelamatkan Katrina, kekasih Roran, dari cengkeraman Raja Galbatorix, sesuai janjinya pada abangnya itu. Tetapi kaum Varden, elf, dan kurcaci pun membutuhkan sang Penunggang. Ketika keresahan melanda para pemberontak dan bahaya mengincar dari segala arah, Eragon harus menentukan pilihan----pilihan yang akan membawanya ke seluruh penjuru Kekaisaran, bahkan lebih. Pilihan yang bisa saja memaksanya melakukan pengorbanan tak terbayangkan.


Semua berawal dengan Eragon... Dan berakhir dengan Warisan.

Beberapa waktu lalu, Eragon––Shadeslayer, Penunggang Naga––bukanlah siapa-siapa, hanya bocah petani miskin. Naganya, Saphira, cuma batu biru di hutan. Sekarang, nasib seluruh umat manusia berada di tangan mereka. Latihan dan pertempuran selama berbulan-bulan yang panjang membawa kemenangan dan harapan, tapi juga duka mencekam. Namun, pertempuran yang sesungguhnya belumlah terjadi: mereka harus berhadapan dengan Galbatorix. Mereka mesti cukup kuat untuk mengalahkannya. Dan kalau mereka tidak mampu, berarti yang lain tidak punya peluang. Tidak ada yang menyangka sang Penunggang dan naganya akan mampu sampai sejauh ini. Tetapi, sanggupkah mereka menggulingkan si raja jahat dan mengembalikan keadilan ke Alagaësia? Dan kalaupun sanggup, seberapa besarkah pengorbanan yang harus dilakukan?

Mau dibilang telat ngoleksi? Yaaaaaa...aku akui :)) But it doesn't stop me for wanting them. Apalagi sejak baca beberapa review yang bilang kalau filmnya mengecewakan. Lho? Sebagai penikmat filmnya saja, aku menganggap filmnya oke-oke aja. Makin penasaran baca bukunya. Kenapa ngga pengen boxset? Karena terlalu mahal. Mending nyari seller2 yang mau ngasih diskon besar sesuai kantong mahasiswa *alibi* Atau mungkin ada yang mau menghibahkan koleksinya? You are so welcome to do that!

Mau ikutan WW? Caranya gampang:
  1. Silahkan follow blog Books to Share - atau tambahkan di blogroll/link blogmu.
  2. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky.
  3. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu.
  4. Buat postingan mengenai buku-buku (boleh lebih dari satu) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!

Monday, October 21, 2013

The Confession of An Angry Girl

Confession of an Angry Girl (Confession #1)
Copyright © 2012 by Louise Rozett
Published August 28th 2012 by Harlequin Teen
Format: ebook; Number of Pages: 272
Language: English; ISBN: 9781459237919

Rose Zarelli just lost her father in an explosion at Iraq. Her dad was a contractor and you might wonder why the hell he ended up in a war, which is usually a playground for military. This grief brought her into madness. She barely talked to her mom since her dad died. Peter, her older brother, left for college and turned to be someone else. She only had Tracy, her very best friend, and Robert, who actually likes her from the sixth grade. Everything got more complicated when she met Jamie Forta. Tracy and Robert were easy to find out that Rose fell for him. But did she? She wasn't sure. Everybody kept telling her to stay away from him.

My version of Jamie Forta
Rose had crush on him since the seventh grade, a few years before she went to Union High. She never believed that Jamie had an eye on her. Was it love, or it was something else? Jamie's girlfriend, Regina, was in the squad, and they had been dating since like forever. Jamie had a little story how he and Regina ended up being together. He owned her, like very much! But they had kissed twice. Would everything be the same? You bet. Everything had changed. All the harassment, the graffiti (which said '911 Bitch'), the confusing stuffs, were all what Rosie had to experienced in high school. Doesn't sound cool, right?

This book brings more than romance, but also bullying and new vocabularies. It's like another love story from Harlequin Teen, which is light and very recommended if you feel like tired and need refreshment. Although this kind of story is nothing new, I didn't get bored, at all! I like the innocent Rosie, who was very commit to against sex for freshmen. I appreciate the way she responded to Regina, the cheer-witch. She was just fourteen and left alone in brief, but she acted like a mature girl. Yes, she cried more often, but she wasn't a girl who depends on other. She was just a teenager, who tried to find a way out from high school universe.

Even she didn't tell the principle who did those graffiti, she wasn't afraid of Regina. She beat her down! But it seemed doesn't stop her to being mean. Now Rosie had her best friend back. They finally decided to take revenge on Regina. They're not that kind of girl, but Rosie totally can't wait for it. Will they do it? Will Regina stop attacking her? Well, let's see on the second book, Confession of an Almost-Girlfriend. Another thing that I like the most from this book is those new vocabulary. Well, I am still learning English. It's just great to learn new vocabularies, which are probably not that important, but still, I think they might be helpful someday ;)

Buy the book:

About the author:
Louise Rozett is an author, a playwright, and a recovering performer. She made her YA debut with Confessions of an Angry Girl, published by Harlequin Teen. The next book in the series, Confessions of an Almost-Girlfriend, is due out June 2013. She lives with her 120-pound Bernese Mountain dog Lester (named after Lester Freamon from THE WIRE, of course) in one of the world's greatest literary meccas, Brooklyn...and also in sunny Los Angeles. (Being bi-coastal is fun!) Visit www.Louiserozett.com for more info.

Thursday, October 17, 2013

[Blog Tour Review] Play With Me

*****************************************
Title: Play With Me (Grover Beach Team #1)
Author: Piper Shelly; Number of Pages: 239
ISBN: 1481182013; ISBN13: 9781481182010

Synopsis:
Note from the author: Please be aware that this is a NOVELLA (a really short book). You will probably read it within 3 to 6 hours.


Ryan Hunter's parties are legend. And tonight she's going to be there.



Liza Matthews anticipates the return of her best friend and only love since kindergarten from soccer camp. But when Tony finally shows up, his mind is more focused on another girl. And worse, she's a soccer player. Fighting for the attention Liza craves, she's just a hairbreadth away from making a very stupid decision. But when extraordinary times call for extraordinary measures, she's prepared to play ball to get her man.


The tryouts are hell, the first match ends bloody, and the morning after the selection party she wakes up in the worst place possible—in the arms of the captain of the soccer team. The hottest guy in school. Ryan Hunter.
BUY THIS BOOK:
FREE TODAY ON AMAZON!!

Wednesday, October 16, 2013

Wishful Wednesday #9


Heist Society (Heist Society #1)
Author: Ally Carter
Publisher: Hachette Children's Books
Year Published: 2011; Number of Pages: 352
Binding Type: Paperback; ISBN: 9781408309551

When Katarina Bishop was three, her parents took her on a trip to the Louvre…to case it. For her seventh birthday, Katarina and her Uncle Eddie traveled to Austria…to steal the crown jewels. When Kat turned fifteen, she planned a con of her own—scamming her way into the best boarding school in the country, determined to leave the family business behind. Unfortunately, leaving “the life” for a normal life proves harder than she’d expected.

Soon, Kat's friend and former co-conspirator, Hale, appears out of nowhere to bring Kat back into the world she tried so hard to escape. But he has a good reason: a powerful mobster has been robbed of his priceless art collection and wants to retrieve it. Only a master thief could have pulled this job, and Kat's father isn't just on the suspect list, he is the list. Caught between Interpol and a far more deadly enemy, Kat’s dad needs her help.

For Kat, there is only one solution: track down the paintings and steal them back. So what if it's a spectacularly impossible job? She's got two weeks, a teenage crew, and hopefully just enough talent to pull off the biggest heist in her family's history--and, with any luck, steal her life back along the way.

*********************************

Saturday, October 12, 2013

The Death Cure: Kembali Ke Maze

THE DEATH CURE (Maze Runner #3)
Copyright: © 2011 By James Dashner
Penerjemah: Yunita Candra
Penerbit: Mizan Fantasi, Cetakan I, Februari 2012
Tebal: 492 Halaman; ISBN: 978-979-433-678-6
Rating: ★★★★

"Mungkin ini hanya satu lagi permainan untuk melihat otak-otak mereka bereaksi, dan mengamati perasaan mereka." [Hal. 55]

Thomas menjadi seorang buron. Rasanya sulit mempercaya bahwa WICKED is good seperti apa yang Teresa yakini. Keadaan jauh sangat tidak terkendali ketika Thomas, Brenda, Jorge, Minho, dan Newt berhasil kabur dari markas besar WICKED menuju kota Denver. Mereka bertemu dengan mantan glader yang ternyata masih hidup. Mereka berkomplot dengan sebuah organisasi rahasia yang dijuluki Tangan Kanan. Keadaan semakin kacau ketika Thomas harus membunuh temannya sendiri. Jonson dari WICKED juga tak berhenti mengincarnya dan menginginkan otaknya!

Begitu banyak aksi mendebarkan yang disuguhkan oleh James Dashner dalam buku ketiga The Maze Runner ini. Kata kunci dari trilogi ini adalah maze dan pelari. Sepertinya Dashner berpatokan pada kedua kata kunci tersebut. Tanpa ada dinding tinggi yang dirambati oleh tanaman, markas besar WICKED dirancang layaknya sebuah maze. Lorong-lorong tanpa jendela dan penerangan yang minim menjadi setting paling dominan di sini. Sedangkan Thomas dan kawan-kawannya menghabiskan banyak waktu di markas, berlari dan terus berlari, menghindari para crank dan penjaga markas.

Terlepas dari hal-hal yang mendebarkan tersebut, aku merasa sosok Thomas semakin hari semakin bodoh, seperti yang sudah aku bahas di review buku kedua, The Scorch Trial. Bodoh yang aku maksud adalah sering melamun, terlalu mengingat masa lalu, dan bertindak ceroboh. Kejadian yang paling bodoh yang dilakukan Thomas ketika di Denver sehingga membuatku ikut geregetan adalah ketika Thomas, Minho, Brenda dan Jorge berada di cafe. Seorang petugas pemeriksa pengidap Flare menyuruh semua orang keluar saat dia dan teman-temannya mendapati ada seorang lelaki yang sudah mengidap Flare berkeliaran. Brenda sudah menyuruh Thomas segera keluar, tapi Thomas hanya terdiam, tertegun, dan memperhatikan para petugas bekerja. Sebagai seseorang yang sedang menyamar dan membaur, aksi Thomas benar-benar bodoh!

Setelah mendekati akhir kisah, aku bertanya-tanya bagaimana orang-orang menganggap trilogi The Maze Runner ini semakin jelek? Dari segi cerita, aku menganggap The Death Cure sama bagusnya dengan The Maze Runner dengan caranya sendiri. Buku ini lebih banyak menyuguhkan pertarungan dan pembuatan strategi yang lebih banyak daripada buku-buku sebelumnya. Buku ini juga membuat kita ikut menerka kelompok mana yang bisa dipercaya. Meski ada beberapa kalimat yang rasanya kurang tepat di beberapa halaman awal, aku berani memberikan buku ini rating empat bintang.

Tentang Penulis:
James lahir dan dibesarkan di Georgia, namun sekarang dia tinggal di Rocky Mountains bersama keluarganya. Dia dikaruniai empat orang anak, yang mana banyak orang bilang empat terlalu banyak tapi James menikmatinya. James pernah belajar akuntansi dan bekerja di bidang keuangan, tapi dia sudah menulis selama beberapa tahun. Di waktu luangnya, James suka membaca, menonton film dan acara tv, ski, dan membaca (lagi). Dia sangat bersyukur atas apa yang telah dia raih dan merasa bahwa dia adalah laki-laki paling beruntung di dunia.

Meet him on: [ Goodreads ] [ Twitter ] [ Website ]

Wednesday, October 9, 2013

Wishful Wednesday #8

Judul: Under The Dome
Penulis: Stephen King
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2013
Tebal: 1.104 halaman (buku 1-2)
ISBN: 978-979-22-9853-6
Harga: Rp 145.000

Pada suatu hari yang biasa di Chester's Mill, Maine, tiba-tiba sebuah "kubah" turun menutupi kota itu dan mengisolasinya dari belahan dunia lain. Pesawat-pesawat terbang jatuh karena menabrak kubah itu, orang-orang yang sedang berada di kota tetangga terpisah dari keluarga mereka yang berada di dalam kubah. Tak seorang pun tahu dari mana kubah itu datang, dan kapan akan terangkat kembali.

Dale Barbara--veteran perang Irak--bersama Julia Shumway--asisten dokter di rumah sakit--dan tiga pemberani, berusaha menyelamatkan kota itu dari kekacauan dan dari pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi. Tetapi musuh terbesar mereka adalah Kubah itu sendiri. Sebab waktunya semakin singkat.

*****************************************

Wednesday, October 2, 2013

Wishful Wednesday #7


Satu pilihan bisa mengubahmu, atau justru menghancurkanmu.

Konsekuensi pilihan yang diambilnya membuat Tris terjebak dalam faksi pengkhianat yang membunuh keluarganya. Kini, Tris harus mencoba menyelamatkan orang-orang yang disayanginya, juga dirinya sendiri, sementara benaknya dikacaukan oleh berbagai pertanyaan tentang kesetiaan, identitas, dan pengampunan.

Ketika ancaman perang dan perpecahan faksi semakin mengancam, Tris harus memutuskan, tetap pada identitasnya sebagai Dauntless atau memunculkan dirinya yang sejati. Sebagai Divergent. Sebuah identitas yang dianggap berbahaya dan dihindari semua faksi.

Lanjutan seri Divergent yang menjadi Best Fantasy Book di Goodreads Choice Award ini tak mengecewakan pembaca. Seru, menegangkan, namun juga dibumbui dengan kisah cinta, patah hati, dan filosofi menggugah tentang manusia dan kehidupan.

***********************

[SPOTLIGHT+Giveaway] Aberrant #2: Moirai


**********************************************************
Title: Moirai (Aberrant #2)
Author: Ruth Silver
Published: September 26th, 2013
Publisher: LazyDay Publishing (ebook) & Patchwork Press (print)
Genre: YA, Dystopian, Sci-Fi

                                 
Can be purchased on:
[ Kindle ] [ Nook ] [ Amazon ] [ Barnes & Noble ]

Synopsis:
Olivia has been on the run from the government of Cabal since the marriage ceremony. Finally settling in and finding herself a place to call home in Shadow, Olivia and Joshua prepare for the uprising that they and the rebel alliance have been planning for months.

With new abilities and special talents from Mindonsiphan, Olivia learns she can do more than most ordinary eighteen year olds. Learning both to hide and perfect her skills will be one of the biggest challenges she'll be forced to face. A constant rollercoaster of emotion and adventure await Olivia and Joshua as they embark on a journey to the rebel city of Torv, and what was once home, Genesis.

About the author:

Ruth Silver attended Northern Illinois University and graduated with a Bachelor's in Communication in the spring of 2005. While in college, she spent much of her free time writing with friends she met online and penning her first novel, Deuces are Wild, which she self-published in 2004. Silver enjoys reading, photography, traveling and most of all writing. She loves dystopian and fantasy young adult stories. She currently resides in Plainfield, Illinois. You can visit her online at http://writeawaybliss.com

Giveaway: