Copyright © 2012 by Veronica Roth
Penerjemah: Nur Aini; Penyunting: Esti Budihabsari
Penerbit: Mizan Fantasi; Cetakan II, Mei 2013
Tebal: 551 Halaman; ISBN: 978-979-433-737-0
Harga: Rp 44.250 (di TBMO); Rating: 2/5 stars
Harga: Rp 44.250 (di TBMO); Rating: 2/5 stars
Kereta itu membawa mereka menjauh. Menjauh dari kekacauan yang dilakukan oleh teman-teman mereka sendiri, di bawah pengaruh simulasi buatan Erudite. Tris baru saja kehilangan orang tuanya. Caleb adalah satu-satunya keluarga yang dimiliki. Sampai kapan kekacauan ini menelan korban? Dia tahu mereka tak akan aman.
Veronica Roth mengajak pembaca untuk mengenal lebih jauh masing-masing fraksi. Setelah menjauh dari pembantaian di wilayah Abnegation, Tris, Tobias, Caleb, Peter, dan Markus mencari perlindungan di markas besar Amity. Faksi itu menerima mereka dengan satu syarat: dilarang membuat onar atau harus dikeluarkan. Setelah beberapa hari memulihkan keadaan, serombongan truk Erudite datang. Mereka mencari para pelarian. Seberapa kerasnya Tris dan kawan-kawannya berpura-pura menjadi warga Amity, mereka tetap ketahuan dan segera melarikan diri. Tris, Tobias, Caleb, dan Susan terpisah dari yang lain. Mereka naik kereta api dan betapa terkejutnya saat ujung-ujung pistol menghadap mereka. Edward!
Tris dan Tobias pergi dari satu faksi ke faksi lainnya, termasuk markas factionless. Satu-satunya tempat yang aman yaitu wilayah Abnegation. Disana para Dauntless setia dan factionless menyusun strategi untuk menggulingkan kekuasaan Erudite. Tapi Tris merasa ini salah. Membunuh siapa saja yang ada di Erudite bukanlah hal yang tepat. Lagi pula, dia harus meneruskan misi ibunya untuk mendapatkan file itu. Misi yang membuatnya mengkhianati Tobias. Misi yang membuatnya dianggap sebagai pengkhianat faksi. Kenapa Tobias begitu tidak mempercayainya? Ya, dia hanya perlu satu ketukan, untuk diingatkan mengapa dia mencintai Tris.
Aku mengambil resiko untuk membaca buku ini daripada modul bahasa perancis untuk UTS besok. Aku butuh waktu dua hari untuk membaca Insurgent, sedangkan Divergent aku habiskan hanya dalam satu hari. Oh, hal ini bukan dikarenakan kegiatan lain yang aku kerjakan (trust me, i do nothing on weekend, even breathing lol), tapi karena aku tidak merasakan excitement yang sama seperti aku membaca buku pertamanya. Aku juga merasa karakter Tris makin lama makin bodoh saja. Tidak heran Tobias akan memutuskan hubungan mereka apabila Tris bertindak bodoh lagi. Beberapa kali Tris terjebak dalam bahaya tapi dia hanya membawa pisau lipat, oh bahkan pernah dengan tangan kosong. Saat dimana dia harus menyerahkan diri pada Jeanine, dengan alasan 'berkorban satu-menyelamatkan seribu, terasa begitu membosankan. Tris sangat pasrah dan bahagia dengan mengetahui bahwa dirinya akan dieksekusi. Bahagia karena akan segera menyusul kedua orang tuanya dan sahabatnya. Oh please. Bukannya malah menyia-nyiakan kematian mereka ya? Untunglah Tris sadar. Dia sadar bahwa dirinya tidak ingin mati pada detik-detik terakhir eksekusi. Rasanya saat itu juga aku ingin menimpuk Tris dengan sandal. Bodoh!
Karakter Tobias belum tampak celanya (well, so far). Dengan sikap misterius dan dewasa, dia bisa meredam kejengkelanku pada Tris. Insurgent ini juga dibumbui kisah-kisah persahabatan yang menyentuh. Buku ini juga mengajarkan tentang pengorbanan, dan yang penting ajaran untuk tidak bertindak gegabah. Mungkin ini akan menjadi pertama kalinya aku membenci karakter utama. Jika dalam buku terakhirnya, Allegiant, yang baru rilis di US beberapa hari yang lalu, karakter Tris tidak menunjukkan perkembangan, I'll hate her forever!
Baca review DIVERGENT disini
Tentang Penulis:
Hahah, malah jadi pengen baca terus cari tahu seberapa bodoh dan ngeselinnya sih Tris ini.
ReplyDeleteBelum baca satu pun dari seri ini terus ragu karena hasil reviewnya beragam :D
Kaka cuma ngasih 2 bintang buat novel ini, kaya nya novel ini kurang seru ya? Hehe. Review nya ngga terlalu spoiler sih, tapi setelah baca review ini aku jadi tau sepertinya tokoh tris ini very very bodoh dan membuat orang gemas. Jadi ragu buat baca ini semisal ada temen yg minjemin. Jujur aja ngga terlalu suka baca novel fantasy kaya gini, tapi kalo ada filmnya mungkin suka haha.
ReplyDeleteOh iya kak, kemaren pas ngomen aku pake anonim, nih ya kak nama twitterku: @cumee22
ReplyDeletePetualangannya makin seru aja. Pengen baca jadinya. Nasib Tris gimana tuh di endingnya? hehe
ReplyDelete