Sunday, July 7, 2013

The Big Four

Judul: The Big Four
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Ny. Suwarni A.S.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2002


Detektif kecil asal Belgia, Hercule Poirot, adalah seorang detektif yang sangat terkenal. Dia lebih suka mengambil peran sebagai konsultan kepolisian Scotland Yard yang dipimpin oleh Inspektur Japp. Saat kawan lamanya, Hastings, berkunjung, ada seorang tamu tak diundang datang tanpa mengucapkan kata-kata yang berarti. Dia terus saja menyebut nama Poirot. Sambil menunggu keajaiban datang dari tamu tersebut, Poirot berdiskusi lagi tentang sebuah kelompok kejahatan yang menyebut dirinya sebagai Empat Besar.

Li Chang Yen adalah otak yang memegang kendali. Oleh karenanya dia kunamakan si Nomor Satu. Nomor Dua ditandai dengan huruf 'S' dengan dua garis di tengah-tengahnya - lambang dolar; disertai dua garis dan sebuah bintang. Nomor tiga seorang wanita berkebangsaan Prancis. Nomor Empat...
Kelompok yang paling ditakuti ini menyita perhatian Poirot. Tawaran di luar kota yang sebelumnya tak pernah dia terima, namun karena uang yang ditawarkan begitu besar pun ditolak olehnya. Poirot bersama dengan Hastings mulai mencari informasi tentang Li Chang Yen. Penelusurannya dimulai dari seorang penggila barang cina dan berlanjut pada sebuah kasus 'penyembelihan'.

Setelah tersangka dalam kasus itu terbukti tidak bersalah, kasus berikutnya di Paris menuntun Poirot pada Nomor Tiga. Kasus lenyapnya seorang ilmuwan ini menempatkan Poirot dan kawannya dalam bahaya. Ya! Sepintar-pintarnya Poirot, dia toh jatuh ke dalam jebakan juga. Beruntung keduanya berhasil melepaskan diri. Setibanya di London, sebuah lowongan kerja menuntun Poirot pada Nomor Dua. Kali ini dia terpaksa mengirim kawan tercintanya masuk ke dalam lubang buaya. Lagi-lagi mereka berdua sempat terjebak dalam taktik licik Empat Besar.

Masih ada beberapa kasus lagi dalam buku ini. Tentunya semua kasus tersebut berhubungan dengan kelompok misterius itu. Makin kebelakang, kasus-kasus yang diterimanya merupakan jebakan belaka! Bahkan satu-satunya informan tentang siapa Nomor Empat itu kehilangan nyawa sesaat setelah dia makan siang bersama Poirot.

Siapakah Nomor Empat? Apa Poirot berhasil melawan Empat Besar?

Saya sudah lama memiliki buku ini, tentu sudah pernah dibaca juga. Entah kapan dibelinya, bagian tepi bawah kanan sudah dimakan rayap sedikit. Herannya adalah saya tidak ingat sama sekali tentang kasus yang satu ini. Padahal saya biasanya ingat (meskipun sedikit-sedikit) tentang semua kasus karangan Agatha Christie yang ada di rak buku saya. Wah, yang satu ini sangat menarik! Banyak sekali kasus yang dikuak sampai akhirnya terkuak semuanya :) Perasaan lega, senang, takjub dan sedih karena masih ingin baca lagi bercampur aduk. Hercule Poirot ini tidak jauh berbeda dengan Sherlock Holmes. Sayangnya, saya merasa sosok Hestings disini benar-benar tidak intelektual. Padahal saya sebagai orang awam saja sudah bisa menduga mana yang pembunuhan dan kecelakaan. Oh ya, ada kejadian yang sangat mengejutkan disini: kematian Hercule Poirot! Sungguh. Bagian ini mengingatkan saya akan cerita Sherlock yang mati bersama Moriarty. Well, tentu saja yang ini berbeda. Kematiannya masih lebih tragis karangan Sir Arthur Conan Doyle kok.

Karya Agatha Christie juga diangkat ke layar TV lho :) Saya baru tahu akan hal ini beberapa minggu yang lalu. Serial TV ini sudah berlangsung dari tahun 1989 sampai tahun ini. Nah, di season ke-13 ini ada The Big Four sebagai episode ke-2 tapi tanggal tayangnya masih belum ada kepastian. Bagi yang belum pernah nonton, kenalan dulu sama pemainnya ya.

Kiri: Hercule Poirot, Kapten Hastings, Inspektor Japp

Sebenarnya kehadiran ketiga tokoh itu membuat imajinasi saya buyar! Hercule Poirot-nya saja lebih baik yang di dalam kepala saya. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka terus memproduksi serial tersebut dengan pemain tetap yang sama dari 24 tahun yang lalu.


Review ini diikutsertakan dalam challenge Novel Tanpa Huruf A

0 komentar:

Post a Comment