Monday, June 2, 2014

Blog Tour: Cheer Boy

CheerBoy!! Blog Tour from Penerbit Haru
Cheer Danshi! © 2010, SHUEISHA Inc., Tokyo
28 April 2014 - 2 Juni 2014
*LAST STOP*

-------------------------------------------------------------------------------------------
Judul: CHEERBOY!!
Penulis: Asai Ryo
Penerjemah: Faira Ammadea; Proofreader: Dini Novita Sari
Desain Cover: Bambang 'Bambi' Gunawan
Penerbit: Penerbit Haru; Cetakan I, November 2013
Tebal: 428 Halaman; Harga: Rp 40.600 (OwlBookstore)
ISBN: 978-602-7742-26-0
Rating: 4/5

Sinopsis:
"Cheerleader... Biasanya cewek yang melakukannya, kan?"

Haruki cedera. Cowok itu menggunakan cederanya sebagai alasan untuk berhenti dari Judo karena menyadari batas kemampuannya. Padahal Haruki lahir dalam keluarga pejudo dan kakak perempuannya selalu jadi pemenang dalam setiap kejuaraan Judo. Kazuma, teman sepermainan Haruki tiba-tiba ikut berhenti Judo dan menyarankan hal gila. Mereka akan membentuk tim cheerleading cowok!! Padahal, olahraga itu kan olahraga cewek!

Tapi, saat anggota berhasil mereka kumpulkan, ternyata mereka adalah cowok-cowok dengan masalah masing-masing. Saat masalah itu saling berbenturan, akankah cheerleading bisa membuat mereka tetap bersatu? Akankah cheerleading bisa menyelesaikan semua masalah?

Review:
Mereka semua adalah orang-orang yang mencintai judo. Termasuk Kakak yang kini ada di hadapanku. Aku sendiri juga begitu, pikir Haruki. Dulunya... [Hal. 23]
Kisah yang diusung oleh Asai Ryo ini benar-benar unik! Rasanya seperti melihat dunia melalui kacamata laki-laki. Kapan lagi sih bisa mengetahui lebih dalam tentang bagaimana laki-laki menghadapi masalah? Cheer Boy ini bercerita tentang bagaimana risaunya Haruki dan kawan-kawan untuk mematahkan stereotype masyarakat tentang cheerleader yang hanya diikuti oleh perempuan. That's very exciting! Tidak hanya itu, dengan adanya lima karakter pelengkap seperti Mizoguchi, Toono, Ichiro, Gen, dan Sho, membuat ceritanya semakin kompleks.

Masing-masing tokoh memiliki sesuatu yang ingin mereka patahkan. That's why mereka memilih nama BREAKERS sebagai nama tim cheerleading mereka. Seperti Haruki yang ingin mematahkan kerisauan hatinya saat meninggalkan dunia judo dan menghadapi rasa kecewa kakaknya, Haruko. Mizoguchi, si kaya dan kutu buku, dan Toono, si gendut, ternyata bisa juga menjadi cheerleaders. Ichiro pun yang tidak pernah kesulitan melakukan olahraga akhirnya merasa sangat marah saat gagal pertama kali. Masalah-masalah seperti inilah yang membumbui buku Cheer Boy sehingga membuatku tidak sudi meletakkannya dan tidak berhenti sebelum menyelesaikannya.

Dengan banyaknya karakter yang diusung, pembaca tidak perlu takut bingung. Yap, nantinya tidak hanya mereka bertujuh. Masih banyak tokoh-tokoh yang bermunculan. Alur ceritanya sangat runtut kok. Penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga, tapi sering bercerita dari sudut pandang Haruki, sang tokoh utama. Menurutku memang dia yang masalahnya paling kuat. Lahir dari keluarga judo dan tinggal di tempat latihan judo membuat keluarganya memiliki harapan tinggi atas kontribusi Haruki di dunia judo. Instead of judo, Haruki malah memilih menjadi cheerleaders dan dicemooh orang-orang.

Bagiku buku ini mengandung banyak sekali pelajaran hidup. Salah satunya adalah jangan mudah menyerah. Dalam menggapai impian, pasti selalu ada halangan. Sukses atau tidak kita meraihnya, tergantung cara kita menghadapinya. BREAKERS mendapatkan banyak tantangan. Mulai dari masalah pribadi masing-masing anggota, keterbatasan tempat latihan, dan anggapan orang-orang. Jatuh-bangun yang mereka alami tersampaikan dengan sangat baik. Ternyata bukan hanya perempuan yang mengalami masa-masa seperti itu. Laki-laki juga kok. Yuk, buat kalian yang lagi down, nggak ada salahnya mengikuti kisah Haruki dan kawan-kawan. Siapa tahu bisa bikin kalian semangat lagi!

Giveaway!! (^_^)
Hayooo... pasti masih mau dapet paket buku gratis dari Penerbit Haru kan? Buat yang belum menang di blog tour stop sebelum-sebelumnya, kamu bisa kok mencoba lagi peruntunganmu di sini! :) Yang sudah pernah menang, jangan ikut lagi ya. Kasih kesempatan buat yang lain. Caranya gampang banget kok.
  1. Pastikan kamu sudah follow akun twitter @PenerbitHaru dan @smilingnath. (+2)
  2. Jangan lupa share link postingan ini di twitter kamu ya :) mention Penerbit Haru dan aku juga! Boleh berkali-kali, tapi sehari max satu kali. (+1/each day)
  3. Jawablah pertanyaan "Seandainya kamu adalah salah satu anggota BREAKERS, apa yang ingin kamu patahkan?" di kolom komentar. Sertakan juga nama dan akun twitter-mu. (poin bervariasi, tergantung jawaban)
  4. Giveaway ini berlangsung sampai dengan 8 Juni 2014. Pemenang akan diumumkan melalui post blog tersendiri. So, alangkah baiknya kalau kamu follow blog ini melalui G+, GFC (Google Friends Connect, BlogLovin, atau e-mail. Pilih salah satu aja ya :) (+1)
  5. Akan dipilih dua pemenang berdasarkan poin terbanyak! May the odd be ever in your favor!

Oh ya, buat yang emang udah ngikutin blog tour ini dari awal, kamu bisa mencari dua huruf terakhir yang aku sebar di blog ini. You have to find it ya! Lalu rangkailah dua huruf tersebut dengan huruf-huruf yang sudah kamu temukan di blog-nya tour host sebelumnya. Kesempatanmu buat memenangkan hadiah utama dari CheerBoy Blog Tour ini makin besar! Yayyy!! Siapa sih yang nggak mau dikasih notes placebo exclusive, paket buku Haru, dan pouch dari Emerald Green Label? Selamat mencari....

15 komentar:

  1. Aku mau mematahkan anggapan klo aku ini lemah fisik dan gak mngkin bisa jdi cheerleader yg hrus cantik serta tinggi semampai :) Klo aku jdi anggota Breakers aku mau bilang "Ini lhoo aku, meski terlihat lemah, gak kece & gak tinggi2 amat tapi bisa jdi anggota cheerleader Breakers yg akan berjuang brsama tuk jadi yg terbaik :D "

    Ana Rosdiana
    @Ana_On3

    ReplyDelete
  2. Kalau aku jadi salah satu anggota di BREAKERS aku akan mematahkan anggapan atau cemooh orang – orang tentang cowok yang menjadi seorang cheers, itu nggak salah dan juga kelemahanku dalam suatu hal itu bukan penghalang untuk melakukan hal yang baru. Nggak semua cheers itu cewek, kalo cowok bisa jadi seorang cheers apa salahnya?. Apalagi “Cheerleader sosok yang mendukung seseorang dengan senyum, tak peduli penonton atau atlet. Cheerleader adalah orang yang tak menyia-nyiakan kesempatan untuk berusaha lebih lagi.” (salah satu quotes yang aku temukan selama mengikuti Blog Tour Cheer Boy). Dan yang aku ketahui orang yang menciptakan Cheerleading & pertama kali jadi Cheerleader adalah seorang pria bernama Johnny Campbell. So, apa salahnya cowok jadi cheers? Pencipta & orang pertama yang jadi cheers aja seorang pria. Dan kemampuan seseorang itu beda – beda, nggak semua orang memiliki kemampuan yang sama walaupun masih satu keturunan.

    Meilina
    @meilinakartz

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Jika aku salah satu anggota Breakers, yang pertama kali pengen aku patahin itu stereotype bahwa cheerleading hanya milik komunitas atau gender tertentu. Karena, well... berbeda dengan Eropa, Amerika, atau Australia, di Asia cheerleading memang lebih identik dengan tiga hal: gadis remaja, fashion, 'n sorak sorai; dan tiga hal itu sepertinya "bukan-cowok-banget". Secara kultural-pun, pengidentikan ini memang ngga bisa lantas disalahin; mengingat di lingkungan kita pria identik sebagai penanggung jawab utama ekonomi sementara cheerleading bukanlah hobi yang bisa diteruskan menjadi profesi. Bahkan untuk liga sekelas NFL-pun... professional cheerleader terkenal dengan (sorry to say... :() underpaid-payment'nya. Meski begitu, aku tetep percaya cheerleading sebagai media menyemangati dan menghadirkan senyum bagi orang lain. Dan alangkah menyenangkan bisa melihat cowok2 menarik ngelakuin itu... sekalian olahraga juga bisa. Itung2, bikin proporsi tubuh lebih oke. *wink*

    Dannn... berdasar keterangan di setiap blog di event kali ini- yang perlu digarisbawahi (dan aku tangkep) dalam kasus Haruki dkk adalah: It's All about Passion, Effort, and Cheering!!! Maka, hal kedua yang pengen aku patahin sebagai bagian dari Breakers yaitu anggapan bahwa cheerleading itu remeh. Hellow... cheerleading pun perlu teknik, belajar, berlatih, konsentrasi, 'n kerjasama kompak; bukan hal yang bisa dilakuin dengan sekali kedip. Bukan juga sekadar gaya, pamer, atau ningkatin 'kasta' di pergaulan. Cheerleading itu olahraga iya, tari iya, seni iya, akrobat pun ada. Bisa membayangkan semua hal itu dilakukan bersamaan? See, it's not that simple... #puk2Harukidkk

    Jadi statement "Cheerleaders are the strongest athletes, for they must fight for gold while they fight their stereotype"-pun bisa jadi betul kali ya. :)

    Ayu Purwaningrum
    @LuphlyAiu

    ReplyDelete
  6. Klo aku jadi anggota BREAKERS, yg pertama kali aku patahkan tentu aja cemoohan dari orang – orang disekitar tentang pandangan bahwa seorang laki-laki tdk bisa atau tidak mungkin melakukan suatu hal seperti cheerleader…. “Cheerleder adalah sosok yang mendukung seseorang dengan senyum, tak peduli penonton atau atlet. Cheerleader adalah orang yang takkan menyia-nyiakan kesempatan untuk berusaha lebih lagi" dan “Cheerleading seharusnya adalah satu-satunya olahraga yang mendukung dan memberi harapan, juga keberanian bagi penontonnya.” ….. apa hanya perempuan saja yg boleh mendukung seseorang dengan memberi harapan dan juga keberanian? Laki- laki juga boleh kan?...... Lagupula tidak ada peraturan atau hukum yg tidak membolehkan hal tersebut :D
    Aku juga akan patahkan pandangan orang – orang yg hanya berpikir bahwa perempuanlah yg bisa menjadi dan mampu menjadi cheerleading…. Laki – laki juga bisa dan mampu!.... dengan berusaha… mencoba dan terus mencoba…."Kita terlahir untuk merasakan penderitaan dan kebahagiaan. Begitulah kira-kira kehidupan ini. Manusia akan memperoleh kebahagiaan setelah berhasil melalui penderitaan." “Kegagalan adalah saat kita berhenti berusaha saat gagal. Keberhasilan adalah saat kita terus berusaha sampai berhasil.” "Manusia tidak akan maju bila tidak memikirkan hal-hal tak berguna atau tidak mencoba hal tidak berguna." Tidak ada usaha yang tidak membuahkan hasil….. dengan semangat, kita akan berhasil mencapai apa yang selama ini kita inginkan.
    ( yg bertnda kutip itu adalh quotes yg aku temukan selama mengkuti Cheer Boy Blog Tour,,, bner” bgus bnget dan sangat membangun, bisa untuk dijadikan acuan kedepannya :D )

    Ayu Arista
    @AyuArista16

    ReplyDelete
  7. kalau saya jadi anggota BREAKERS, saya ingin mematahkan prisip yang ada dikalangan masyarakat "Kamu tidak akan bisa melakukannya" saya ingin mengubah prinsip tersebut menjadi "Tidak Ada Hal Didunia ini yang tidak bisa kita lakukan, selama itu masih rasional" tidak selamanya olahraga Cewek itu dimainkan oleh Cewek, Cowok pun bisa melakukan olahraga Cheerleader dengan baik dan tak kalah bagus dengan cewek. Asalkan ada kemauan dan niat yang baik, semua hal pasti dapat dilakukan. Mengapa saya beragumen demikian, lihat saja contoh yang ada disekita kita, olahraga futsal, tinju serta olahraga berat lainnya tidak hanya dilakukan oleh Cowok... Cewek pun ikut andil dalam keikutsertaan olahraga tersebut, malah ada yang sudah menjuarai sampai tingkat internasional. Kalau pun demikian, mengapa Cowok harus malu dan tidak mau melakukan Olahraga Cewek? toh itu untuk kesehatan tubuh kita dan demi kenyamanan kita bila ingin melakukan olahraga yang ingin kita lakukan. So, lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, tidak ada batasan apapun termasuk permasalahan Gender. Semua memiliki hak sama dan berhak berkarya sesuai bakat yang dimilikinya. Jadi jangan memedulikan kritik yang menjatuhkan dari seseorang, anggap itu sebagai pacuan untuk dirimu agar bisa berbuat hal yang lebih baik lagi untuk karya-karya mu di masa depan.

    Mita Andriana
    @mita_andriana

    ReplyDelete
  8. "Seandainya kamu adalah salah satu anggota BREAKERS, apa yang ingin kamu patahkan?"

    Satu hal yang terbayang dalam benak saya apabila saya menjadi anggota BREAKERS.
    "Sebelum mematahkan hinaan orang lain, saya harus terlebih dahulu mematahkan diri saya sendiri!"

    Bukan mematahkan diri dalam arti yang sebenarnya, namun mematahkan hal-hal negatif yang masih melekat pada diri saya. Jika hal-hal negatif ini tidak saya hilangkan, saya tidak yakin dapat menjadi penyemangat orang lain.

    Pertama, Ketakutan.
    Saya termasuk orang yang sering kuatiran, cemas dan takut akan hal-hal baru.
    Jika ketakutan ini bisa saya patahkan, maka memberi kekuatan pada orang lain pasti dapat saya lakukan.

    Kedua, Kenyamanan.
    Dalam menjalani hari-hari, saya selalu memilih jalan yang aman. Play save. Saya selalu berada pada zona nyaman saya. Dengan menjadi anggota Breakers, saya ingin mematahkan kebiasaan ini dengan mencoba hal baru yang menegangkan namun menyenangkan bersama anggota lainnya. Saya ingin merasakan bagaimana menikmati hidup dengan cara yang berbeda.

    Apabila kedua hal ini dapat saya patahkan, saya yakin, pandangan orang lain terhadap cheerleading akan berubah. Dari yang memandang kami remeh menjadi kagum dan takjub dengan semangat dan kerja keras kami.

    ----
    Febriyani Syafri
    @fHEyui

    ReplyDelete
  9. Jika saya jadi anggota BREAKERS,yang akan pertama kali saya patahkan adalah "keputus asaan".
    Dalam membangun sebuah group Cheerleader ini menjadi group yang besar dan ternama,haruslah melewati perjalanan yang tidak mudah.Banyak sekali halangan dan rintangan yang harus dilewati seperti banyak atau sedikitnya dukungan dari orang sekitar,pandangan 'miring' orang-orang tentang group Cheer Boy ini,serta saingan antar sesama Cheerleader.
    Semua pasti bisa saya lewati jika keputus asaan dalam diri saya bisa saya patahkan sendiri dan mulai membangun semangat yang berkoar-koar serta usaha yang giat demi diri saya dan seluruh anggota BREAKERS.

    rizki oktavia
    @rizki_1004

    ReplyDelete
  10. "Seandainya kamu adalah salah satu anggota BREAKERS, apa yang ingin kamu patahkan?"

    Pertama, mau mematahkan perasaan aku yang sering goyah/labil. Dalam melakukan apa saja, aku tuh terkenal dengan kelabilannya. Dan aku bisa berubah pikiran dalam waktu singkat. Apalagi kalau ada orang dekat yang mempengaruhi aku.

    Jika aku salah satu tim Breakers, aku harus konsisten. Terutama menyangkut profesi. Aku ingin mematahkan hati aku yang labil akibat pengaruh orang lain. Apalagi aku masuk dunia cheerleader yang tantangannya besar banget, mulai dari pandangan orang sampai kegiatan yang harus kita geluti setiap hari. Dari yang aku tahu, banyak orang yang menganggap sebelah mata soal cheerleader. Mungkin terpengaruh tontonan atau apapun, menurut mereka cheerleader itu nggak penting. Cuma modal tampang dan kemolekan tubuh. Ya, mungkin itu, karena yang mereka tahu cheerleader itu identik dengan cewek-cewek centil berpakaian ketat dan serba mini, yang suka cari perhatian saat bersorak mendukung tim kesayangannya.
    Tapi, aku nggak setuju. Dalam tim Breakers, nggak hanya cewek yang bisa menunjukkan performanya. Cowok juga punya performa jauh lebih baik. Namun, nggak hanya soal performa. Aku harus bisa konsisten untuk melakukan setiap gerakan yang awalnya memang sulit, tapai kalau kita belajar dan terbiasa kita pasti akan bisa. Cheerleader itu jenis kegiatan olahraga dan tujuannya untuk berolahraga, bukan untuk cari perhatian. Apapun yang orang katakan tentang profesi kita, sebisa mungkin kita harus bertahan. Menunjukkan bahwa yang mereka katakan salah. Meski cowok yang melakukan cheerleader, bukan berarti cowok itu nggak normal atau cowok itu tergolong gemulai. Bukan itu! Belum tentu orang yang katakan tentang profesi kita, mereka bisa melakukan apa yang kita lakukan. Mereka hanya melihat yang nyatanya saja, mereka kan nggak tahu gimana aslinya. Gimana model gerakannya? Padahal itu semua sulit. Nggak segampang kelihatannya.

    Intinya jika kita yakin dengan yang kita lakukan termasuk soal profesi. Kita harus yakin dan jangan terpengaruh dengan ucapan orang lain. Karena awal kita masuk apapun yang kita yakini, kita harus konsisten dan siap dengan segala risiko yang ada.


    Nama: Nurdiani Soffa
    Twittter: @feicloudsm

    ReplyDelete
  11. follow blog via bloglovin : Mita Andriana

    ReplyDelete
  12. "Seandainya kamu adalah salah satu anggota BREAKERS, apa yang ingin kamu patahkan?"
    Yang mau aku patahkan itu:

    PERTAMA,keegoisan dan kesombongan.Pastinya biar bisa bentuk tim apapun itu,harus diawali dengan kerjasama yang bagus.Keegoisan sama kesombongan adalah hal pertama yg harus dihancurkan!Kalau masing2 anggotanya semaunya sendiri,pilih-pilih temen,gak bisa diatur buat latihan,pasti gak akan terbentuk namanya kerjasama juga kekompakan.Padahal dalam kelompok apapun terutama kelompok olahraga diperlukan kerjasama dan kekompakan.Terus,nih kalau ada anggota yg sombong sama kemampuan lebihnya terus gak mau bantu anggota lain yg belum bisa juga gak mungkin tim bakal jalan.Yang ada dia doang yg jago,lainnya tetep nggak berkembang.Kalau maunya begitu,mending nggak usah bikin tim cheerleader,kan?Gitu.

    KEDUA,harus nih matahin kemalasan sama gak disiplinnya para anggota.Udah bisa kerjasama,kompak,percuma kalo pada malas2an sama gak disiplin.Latihan harusnya jam 2 datengnya jam 3.DIkasih menu latihan push up 50 kali yg dilakukan cuma 20 kali.Ditengah latihan bareng malah makan santai sendirian.Makanya ini perlu banget dipatahkan!

    KETIGA,sudah kompak,kerjasama bagus,gak males,udah disiplin,saatnya buktikan sama masyarakat luas bahwa kami bisa!!kita punya peluang!!apalagi dimata orang-orang umumnya cheerleader kan olahraganya cewek,sekarang bikin sesuatu yg unik dan inovatif yg bakal diterima masyarakat.Gimana caranya meyakinkan cowok juga bisa cheer?Ya harus mau cheer buat pertandingan2,wadah pertama yg bisa diambil tentunya pertandingan sama lomba-lomba yang menyangkut sekolah sendiri.Kalo tim yg didukung menang,pasti maju ke babak selanjutnya.Bisa jadi tempat pertandingan babak berikutnya ditempat yang terjangkau org umum,bisa jadi kesempatan buat tunjukin semangat sama latihan kita yg udah ditempa habis-habisan!

    KEEMPAT,belum diakui sama masyarakat,nih kalo cheer itu bukan cuma punya cewek.Patahkan keputus asaan!!Tetep berjuang membuktikannya.Dalam merintis sesuatu emang perlu waktu gak sebentar doang biar bisa capai sukses,jadi jangan sampe cepet putus asa.Kalo anggota cheernya aja cepet banget putus asa,terus nyerah gitu aja,masyarakat makin gak bisa percaya dan mengakui cowok juga bisa sukseskan cheer.Semua anggota juga harus pinter2 cari informasi kapan dan dimana bisa nge-cheer biar bisa jadi peluang mengasah kemampuan cheer bersama.Kalo ada yg kurang bisa,ya perlu dibantu sama yg udah bisa.Dengan ikut banyak kegiatan yg berkaitan sama bidang yg ditekuni,pasti bisa menemukan kesalahan,kekurangan,kemampuan,dan kelebihan dalam cheer yang masih bisa diperbaiki dan perlu lebih ditingkatkan.Terus juga lebih kreatif dalam bikin gerakan2 cheer-nya.Awalnya dalam melakukan sesuatu memang perlu melihat dan meniru dari orang lain dulu,baru bisa membuat sendiri sesuai kreativitas dan inspirasi yg didapatkan.Kalo gerakan2 cheernya makin inovatif dan kreatif,pasti gak bakal ngebosenin dan masyarakat juga jadi tertarik dan bisa jadi mengakui keunikan kelompok cheer ini.

    Itu jawabanku,kak maaf kebanyakan.Semoga enak dibaca,ya :)
    Makasih,ya kak buat GA sama Blogtournya,makasih juga sama Penerbit Haru ^_^

    Nama:Regina Kencono Putri
    Akun twitter:@inase_michaelis
    Follow blog via GFC (Regina Kencono Putri)

    ReplyDelete
  13. Aku nggak ikutan blog tour ini, pengin bukunya, beda aja ya kalau cheerleader-nya cowok :D

    ReplyDelete