Thursday, September 12, 2013

Klub Buku: My Cup of Tea

Judul: My Cup of Tea
Penulis: Nia Nurdiansyah
Penerbit: Gagas Media
Tahun Terbit: 2013
Tebal: 354 Halaman
Harga: Rp 36.000 (BukaBuku)
Rating: ★★


Shereen dan Dipi sudah berteman sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Waktu itu Dipi adalah anak pindahan dan Shereen adalah anak ketua RT yang sudah duduk di kelas 6. Perbedaan usia tiga tahun tidak membuat keduanya merasa canggung, justru semakin hari rasa sayang keduanya bertambah besar. Shereen menyayangi Dipi seperti adiknya sendiri, di lain pihak Dipi tidak mau terus dianggap sebagai adiknya.

Seperti membenarkan ungkapan "cowok dan cewek tidak akan pernah hanya menjadi sahabat", Nia Nurdiansyah tidak segan-segan memaparkan kisah seperti apa yang akan diusung dalam buku keduanya ini. Sembilan puluh halaman pertama berisi cerita awal pertemuan Dipi dan Shereen, perasaan berbeda yang dirasakan Dipi kepada sahabatnya, dan alasan utama mengapa dia menyukai teh yang dituliskan dengan sudut pandang orang ketiga. Alur cerita yang semakin mundur semakin lama terasa membosankan, seakan-akan penulis ingin memastikan kepada pembaca bahwa Dipi mencintai Shereen sehingga menuliskannya berulang-ulang.

Cerita mulai terasa segar ketika alur sudah kembali maju. Prestasi-prestasi yang telah dicapai Shereen menuntunnya pada Art, pria idaman semua wanita, dan predikatnya sebagai sosialita. Gaya hidupnya yang berubah semakin menjauhkannya dari Dipi. Namun Dipi, yang sedikit demi sedikit berjalan menuju impiannya, tetap memiliki perasaan yang sama kepada Shereen. Kehadiran Trista dalam hidupnya ternyata hanya bisa menjauhkannya dari Shereen beberapa lama.

Seperti halnya cerita One Piece, misi utama Luffy dan kawan-kawannya adalah harta karun, tapi dalam perjalanan mencapai harta tersebut banyak sekali rintangan yang harus dihadapi mereka. My Cup of Tea juga sama. Dari awal sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi pada akhir buku. Hal itu juga bisa dilihat dari sinopsisnya di sampul buku bagian belakang "Shereen tahu, pesan itu bisa ditujukan untuk siapa saja. Apakah itu menggambarkan hubungannya dengan Park Min Ho, atau justru dengan Dipi--tak ada yang tahu." Tapi untuk mencapai akhir, Shereen harus terluka karena Art, teman-teman yang selama ini dianggap sahabat, keinginannya sendiri, dan kepergian Dipi. Shereen mengalami masa-masa collapse, tidak ada yang bisa diajak bicara. Saat itulah sosok ketiga, Park Min Ho, muncul.

Aku merasa kemunculan Min Ho ini terlalu dibuat-buat. Sikap Shereen yang baru saja patah hati dan langsung membongkar aibnya kepada pria tampan korea, yang sepuluh tahun lebih tua darinya, dalam perjalanan pulang ke Indonesia tidaklah wajar. Karakter Min Ho pun tidak terlalu kuat. Dia ada karena tanpa Park Min Ho, mungkin Shereen tidak akan sadar secepat itu dan dia tidak akan mendapat akhir yang bahagia. Aku bersyukur karakter ini ada. Selain karena sikapnya yang sangat dewasa dan patut dipuji, tanpa dia mungkin aku terus bertanya-tanya siapa yang akan menyatukan Shereen dan Dipi. Tokoh-tokoh lain, seperti Miranda yang menjadi sahabat barunya, tidak terlihat memiliki ikatan yang kuat dengan tokoh utama, begitu juga dengan keluarganya.

Beberapa kesalahan ketik dan ejaan tidak mengganggu isi cerita maupun kenyamanan membaca, namun penggunaan sudut pandang yang berbeda-beda membuatku sangsi. Buku yang benar menggunakan satu jenis sudut pandang, orang pertama atau orang ketiga, itu yang aku tahu. Dalam buku ini, bukan setiap bab menggunakan sudut pandang yang berbeda, bahkan dalam bab yang sama pun sudut pandangnya berpindah-pindah dari Dipi-orang ketiga-Dipi-orang ketiga lagi-Shereen. Sampul buku yang mengusung tema classic, sweet, dan vintage menurutku cukup menarik. Pada setiap awal bab ada potongan lagu yang menggambarkan isi bab tersebut. Mungkin My Cup of Tea muncul saat penulisnya mendengarkan lagu-lagu itu. Berikut adalah lagu-lagu yang ada dalam buku karya Nia Nurdiansyah yang bisa didengarkan sembari membaca buku ini:
  1. Someday We'll Know by New Radical
  2. Like We Used To by A Rocket to the Moon
  3. We Will Not Grow Old by Lenka
  4. You're All I Have by Snow Patrol
  5. You Don't Know Me by Ben Folds feat. Regina Spektor
  6. It's Only Life by Kate Voegele
  7. Dare You to Move by Switchfoot
  8. Can't Let Go by Landon Pigg
  9. I'll Be Over You by The Sundays
  10. These Dreams by Jim Croce
  11. Nothing Like You And I by The Perishers
  12. Sitting, Waiting, Wishing by Jack Johnson
  13. Falling In Love In The Coffee Shop by Landon Pigg
  14. Somewhere Only We Know by Keane
Tentang Penulis

2 komentar:

  1. Udah baca bukunya Nia yang 29 1/2 hari belum? Katanya sih bagus. Tapi aku belum baca sih huehehe. >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukunya yg pertama ya? Belum nih. Ini aja dapet dari arisan buku gagas :D

      Delete