Judul: Theodore Boone: Pengacara Cilik
Penulis: John Grisham
Penerjemah: Monica Dwi Chresnayani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2011
Tebal: 272 Halaman
Rating: ★★★
Theo Boone, 13 tahun, tahu banyak tentang hukum, sebab kedua orangtuanya pengacara dan ia kenal baik dengan para hakim, polisi, serta petugas pengadilan. Ia ingin menjadi pengacara hebat, beraksi dari satu ruang sidang ke ruang sidang lain.
Dan sekarang Theo betul-betul berada di ruang sidang. Karena tahu begitu banyak--mungkin terlalu banyak--ia terseret ke dalam persidangan kasus pembunuhan sensasional. Seorang pembunuh berdarah dingin mungkin akan bebas, dan hanya Theo yang tahu fakta sebenarnya.
Review:
Theodore Bone berhasil membuatku iri. Bukan karena kekayaan maupun kepopulerannya, melainkan karena kemampuan dan keberaniannya. Theodore, atau yang biasa dipanggil Theo, menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor biro hukum Boone & Boone dan di pengadilan negeri. Setiap pulang sekolah, dia selalu mampir ke ruang kerja ayahnya yang sangat berantakan, kemudian ke ruang kerja ibunya yang super rapi sebelum akhirnya masuk ke ruang kerjanya sendiri. Tidak hanya mengerjakan PR, beberapa teman sekolahnya sering berkunjung untuk meminta nasihat hukum kepadanya. Theo tidak pernah mengharap imbalan apapun dari teman, maupun gurunya, yang meminta bantuan kepadanya. He just loves to do that! Theo sangat ingin menjadi pengacara, tapi orang tuanya menyuruhnya untuk fokus sekolah dulu dan menikmati masa kecilnya.
Kota Strattenburg digemparkan oleh sebuah kasus pembunuhan. Theo bersama teman-teman sekelasnya, yang saat itu sedang studi lapangan di pengadilan negeri, berusaha menerka apakah Mr. Duffy bersalah atas pembunuhan istrinya. Dengan Clifford Nance sebagai pengacara dan Omar Cheepe berada di pihak Pete Duffy, sangatlah sulit untuk membuktikan Mr. Duffy bersalah. Sampai pada suatu hari, seorang teman yang tidak terlalu dekat muncul di hadapan Theo dan membuatnya harus bersikap layaknya seorang profesional. Sekarang Theo tahu bahwa ada saksi kunci, bukti yang memberatkan Mr. Duffy sekarang ada di mejanya, dan saksi itu akan celaka jika Theo mengungkap identitasnya. Apakah langkah yang diambil Theo selanjutnya?
Theodore Boone: The Kid Lawyer adalah karya John Grisham pertama yang aku baca. Aku yakin buku ini ditujukan untuk anak-anak hingga remaja yang menyukai cerita detektif. Tidak ada deskripsi pembunuhan yang terlalu sadis. Cerita terfokus pada Theo dan bagaimana sikap seorang anak dalam menghadapi masalah besar, bukan pada kasusnya. Keluarga Theo juga bisa dibilang panutan. Meskipun Mr. dan Mrs. Boone sibuk, tapi mereka tetap memperhatikan anaknya. Mereka bukan keluarga kaya tapi secara rutin mengikuti bakti sosial. Theo juga rutin mengajari anak-anak imigran menyelesaikan PR mereka. Itulah pesan-pesan sosial yang ada dalam buku ini. We can't stand alone. We need each other.
Tentang Penulis:
John Grisham lahir pada tanggal 8 Februari 1955. Dia adalah orang Amerika yang bekerja sebagai pengacara, tokoh politik, dan penulis buku thriller. Setelah lulus dari Mississippi State University, John melanjutkan pendidikannya di University of Mississippi School of Law pada tahun 1981. Novel pertamanya adalah A Time to Kill (1984) yang diterbitkan pada bulan Juni 1989. Pada tahun 2008, bukunya telah terjual sebanyak 250 juta kopi di seluruh dunia. John Grisham adalah salah satu dari tiga penulis yang cetakan pertamanya terjual sebanyak 2 juta kopi selain Tom Clancy dan J.K. Rowling.
The Firm adalah buku terlarisnya. Novel ini terbit pada tahun 1991 dan terjual lebih dari 7 juta kopi. The Firm kemudian diangkat ke layar lebar pada 1993, dan serial TV di tahun 2012. Novel lainnya yang diangkat ke layar lebar adalah: The Chamber, The Client, A Painted House, The Pelican Brief, Skipping Christmast, The Rainmaker,The Runaway Jury, dan A Time to Kill. Karya-karya John Grisham telah diterjemahkan ke dalam 29 bahasa dan diterbitkan di seluruh dunia.
"Theodore Bone berhasil membuatku iri. Bukan karena kekayaan maupun kepopulerannya, melainkan karena kemampuan dan keberaniannya."
ReplyDeletelagi baca ini~! tapi yang versi bhs inggris.. pas banget komentarnya, aq pun juga mikir gitu.. bikin iri banget si Theo, aq aja wktu kecil g gitu.. >_<
Nah kan, bukan cuma aku yg ngerasa ;)
Delete