Friday, August 23, 2013

Bocah Pencari Kota Yang Hilang

Judul: The Joshua Files #1: Invisible City/Kota Yang Hilang
Penulis: M.G. Harris
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2009
Jumlah Halaman: 384
Harga: Rp 48.000


Joshua tinggal di Oxford, London dan masih berumur 13 tahun. Dia sudah dua tahun ini berlatih capoeira. Dia mulai menulis blog ketika dia merasa kematian ayahnya tidaklah wajar. Entah karena dia memang terlalu pintar untuk dikelabui oleh polisi atau keinginannya menolak kematian ayahnya terlalu kuat, dia mulai menyelidiki kematian sang ayah. Ibunya, yang seorang dosen sejarah Inggris, sudah cukup tertekan mendapat berita kematian suaminya dan harus menjalani perawatan psikis saat D.I. Barrat mengatakan bahwa sebelum meninggal, Profesor Andres Gracia terlihat mendatangi seorang wanita yang sudah cukup lama dia temui. Keingintahuan Joshua semakin besar. Meskipun masih anak-anak, dia dapat mengetahui bahwa kasih sayang ayah dan ibunya sangatlah tulus.

Seseorang di luar sana memperhatikan tulisannya. TopShopPrincess, begitulah identitas yang digunakan. Orang ini mendukung teori-teori Joshua tentang kematian ayahnya dan dia juga percaya adanya UFO. Namun, suatu hari TopShopPrincess menyinggung hatinya. Joshua menghapus blognya dan membuat blog dengan password sebagai tempat menulis laporan penyelidikan yang sedang dia lakukan. Dia tak menyangka pada suatu hari ada seseorang yang membobol rumahnya dan berhasil mencuri semua laptop dan sebuah buku yang sangat penting bagi ibunya! Pembobol itu juga yang membeli buku yang ingin dibelinya di toko buku bekas. Sebenarnya apa yang sedang dia incar? Pembobolan juga hampir terjadi di kantor ayahnya di universitas. Saat membersihkan barang-barang ayahnya di sana, Joshua menemukan potongan Surat Calakmul yang ternyata sedang diincar-incar oleh berbagai pihak. Ada sebuah catatan dari ayahnya agar segera memusnahkan potongan itu, tapi Joshua malah membawanya dan mempelajarinya. Bersama TopShopPrincess yang ternyata seorang gadis cantik, dan teman berlatih capoeiranya, Joshua melakukan petualangan mencari kota yang hilang, kota milik Suku Maya, kota yang selama ini dicari-cari oleh ayahnya.

Buku ini ditulis dari sudut pandang orang pertama. Gaya penulisan seperti ini membuatku terkadang lupa bahwa aku sedang menjadi Joshua dan masih berumur 13 tahun! Dalam buku ini, aku merasa seperti sedang menonton sebuah film perpaduan antara Alex Rider dan National Treasure. Rasa terharu, sedih, bahagia, tegang, marah, kagum dan lega muncul bergantian saat aku menyimak petualangan Joshua dalam meneruskan misi ayahnya itu.

Cerita yang diangkat sangatlah menarik. Di saat semua orang menginterpretasikan berakhirnya kalender Suku Maya seperti yang bisa kita lihat dalam film 2012, M.G. Harris melihatnya dari sisi astronomi dan kepercayaan Suku Maya itu sendiri. Jadi sudah pasti buku ini sangat kaya akan sejarah, tapi tenang, bahasanya sangat mudah untuk dimengerti. Entah berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh M.G. Harris untuk melakukan riset sebelum membuat kisah Joshua Gracia ini. Mitos, sejarah, dan action lebih mendominasi. Meskipun Joshua ditemani oleh Ollie dan Tyler, janganlah berharap ada kisah persahabatan layaknya Harry-Ron-Hermione di sini. Buku pertama dari Joshua Files ini lebih fokus kepada pencarian jati diri Joshua, saat-saat dimana dia mulai mengetahui asal-usulnya. 

Reruntuhan Bacan, Mexico sebagai jalan masuk ke Kota-Yang-Hilang
Aku tidak tahu kenapa buku ini tidak menjadi bestseller padahal dari segi cerita, buku ini termasuk unik. Sampul yang digunakan pun cukup menarik. Keempat judulnya yang lain juga menggunakan simbol huruf J di sampul depan dengan warna yang berbeda-beda. Font yang digunakan pun cukup nyaman dibaca, sayangnya, font yang digunakan sebagai blog Joshua terlalu rapat sehingga terkadang membuatku pusing dan bingung. Serial The Joshua Files ini juga bisa dibeli boxsetnya di BukaBuku seharga Rp 212.500.

Tentang Penulis:
M.G. Harris lahir di Mexico City. Ketika ia berumur lima tahun, orangtuanya berpisah dan M.G. pindah ke Frankfurt, Jerman lalu akhirnya ke Manchester, Inggris. Saat remaja, dalam kunjungan-kunjungan ke Mexico untuk bertemu sang ayah, M.G. mulai tertarik pada dunia arkeologi Maya. Berkali-kali ia pergi ke reruntuhan Maya di Yucatan dan Chiapas, dan perjalanan itu menumbuhkan bibit-bibit kisah yang akhirnya menjadi The Joshua Files: Invisible City.

M.G. mempelajari biokimia di St Catherine's College, Oxford University dan melanjutkan program doktornya di St. Cross College, Oxford. Pada tahun 2004, menggabungkan dua hal yang ia cintai: arkeologi dan biokimia, The Joshua Files: Invisible City mulai ditulis ketika M.G. harus beristirahat setelah menjalani operasi akibat kecelakaan ski di Swiss. Pada tahun 2008, M.G. adalah penulis debut yang novelnya terjual paling cepat dalam kategori anak-anak.

2 komentar:

  1. Bagus nih bukunya. Makasih udah direview.... ^^

    ReplyDelete
  2. Duh covernya bagus banget - komen nyari gara-gara xD

    Bukannya buku ini memang jadi bestseller ya? Memang tidak sebestseller buku GPU lainnya, tapi buku ini cukup banyak fansnya di Indonesia, menurut pengamatanku ._. *atau mungkin pengamatanku yang salah? Mungkin saja :))

    ReplyDelete