Saturday, July 26, 2014

Book Review: The Firm (Biro Hukum) by John Grisham

Judul Buku: The Firm (Biro Hukum)
Penulis: John Grisham
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 712 Halaman
Tahun Terbit: 1993
Harga: Rp 78.000 (Cover Baru)
Rating: ★★★

Biro Hukum (The Firm)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Ia termasuk lima besar di kelasnya--di Harvard Law School. Tawaran pekerjaan mengalir dari biro-biro hukum terbaik di Amerika. Tapi pilihannya justru membawa bencana."
Mitch McDeere adalah salah satu fresh graduate terbaik dari Harvard. Dia juga memiliki seorang istri, Abby, yang cukup pintar. Tapi sayangnya, mereka hanya bisa tinggal di sebuah apartemen kecil murah ala pasangan muda yang baru lulus kuliah. Orang tua Abby pun sering memberi tatapan penuh kekecewaan pada Mitch. Maka dari itu saat tawaran menggiurkan dari Bendini, Lambert & Locke, sebuah biro kecil di Memphis, datang, Mitch menerimanya tanpa pikir panjang.

Tidak hanya gaji yang sangat besar, sebelum mulai bekerja pun Mitch sudah disodori BMW mewah. Dia diperbolehkan memilih rumah impian yang bisa dicicil dengan bunga rendah. Dia bisa dengan mudah keluar-masuk restauran mewah dan menikmati kehidupan ala kaum elite. Intinya, biro ingin setiap karyawannya hidup harmonis, bahagia, dan produktif. Biro bahkan menyediakan pesawat pribadi dan kondominium di beberapa lokasi wisata jika karyawannya ingin berlibur. Maka dari itu, perceraian merupakan sebuah pelanggaran di biro. Siapa yang bisa menolak tawaran seperti itu?

[Source]

Sayangnya, sedikit demi sedikit keadaan keluarga kecil McDeere berubah sejak seorang FBI bernama Terrance menemuinya. Terrance berkata, "Jangan percaya siapapun," dan Mitch menjadi resah karenanya. Mengapa FBI mencarinya? Beberapa anggota biro Bendini, Lambert & Locke memang baru saja ada yang meninggal dunia karena kecelakaan, tapi dia baru saja bergabung dan dia sama sekali tak tahu apapun. Pihak biro bersikeras bahwa FBI memang suka iseng menyelidiki mereka. Tapi sebenarnya, Mitch lebih pintar dari biro, bahkan FBI.

Buku ini diceritakan melalui sudut pandang orang ketiga. Alurnya runtut, moving forward, tapi sering berpindah-pindah lokasi, mirip seperti film. Maka dari itu, saat membaca The Firm ini aku merasa seperti sedang menonton filmnya yang dibintangi oleh Tom Cruise (lihat di IMDB). Eits, bukan berarti membaca buku ini rasanya sangat seru ya. Kekurangan sebuah buku yang seperti ini adalah penggambaran setting yang terlalu detail. Mungkin kalau difilmkan hanya berlangsung kurang dari tiga menit. Nah, saat tiga menit itu dituliskan, bisa satu paragraf panjang lebih! Aku sempat beberapa kali meng-skip paragraf yang kuanggap bertele-tele dan tidak penting.

Perlu diingat, aku sangat suka buku yang mengajak pembaca untuk mengungkap sebuah misteri. Apalagi buku-buku detektif yang berisi banyak pembunuhan dan berakhir menggantung. I find that kind of story is charming. Tapi, baru kali ini aku merasa ingin sekali menutup buku yang sedang kubaca dan buru-buru menonton filmnya agar tidak penasaran. I'm so tired of The Firm! Aku heran kenapa cerita seperti ini bisa menjadi mega bestseller. Bahkan dua tahun lalu diangkat menjadi serial televisi oleh NBC (IMDB).


Berdasarkan ide cerita, yes it's a typical for hollywood movie, tapi aku belum pernah baca buku dengan masalah sekompleks ini. Biro hukum itu ternyata punya bisnis ilegal. FBI sudah lama mengincarnya tapi lagi-lagi FBI terlalu bodoh sehingga butuh bantuan Mitch sebagai orang dalam. Eksekusi ide ceritanya benar-benar daebak. Perkiraan awalku pun meleset. Aku suka cara John Grisham membangun karakter-karakternya, sangat kuat dan tak terduga.

Tidak hanya tentang masalah kriminal, buku ini juga dibumbui oleh percintaan dan keluarga (meski sangat minim). Sosok Abby digambarkan sebagai wanita yang sangat setia dan penyabar. Rumah tangga mereka sempat renggang karena Mitch menghabiskan hampir 24 jam sehari untuk bekerja. Tapi siapa sangka justru masalah rumah tangga mereka bisa menjadi alibi yang sempurna! Overall, I don't dislike the book that much. Aku hanya kecewa berat karena ada embel-embel 'mega bestseller'-nya, of course ekspektasi awalku sangat tinggi. Mungkin dulu belum ada cerita yang lebih menarik kali ya? The Firm tidak membuatku berhenti untuk mencoba membaca karya John Grisham lainnya. Semoga tidak ada over-explained setting lagi *finger crossed*

0 komentar:

Post a Comment