Penulis: Hyun Go Wun
Penerbit: Penerbit Haru
Tebal: 405 halaman
Terbit: September 2014
Harga: Rp 56.950 (Owl Bookstore)
Rating: ★★★
This book was given free in exchange for an honest review
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sayang sekali! Bumi menjadi tempat tinggal sekian puluh juta manusia, tetapi justru dipenuhi dengan manusia yang tidak peduli terhadap sesamanya.
Itulah yang dipikirkan oleh Dal-Hee, sang dewi langit. Beda halnya dengan sang kakak, Hae-Seong, Dal-Hee masih memiliki sikap seperti manusia. Dia suka terburu-buru dan masih suka menikmati ketampanan manusia bumi. Sifat yang seperti itu akhirnya membuatnya masuk ke dalam sebuah masalah, reinkarnasi.
Yap, suatu hari Dal-Hee mendengar Yoon Ji-Wan, seorang wanita bumi, yang berteriak meminta pertolongan karena tidak kuat dengan pahitnya kehidupan. Di dekat wanita itu, ada sosok yang dipenuhi oleh aura kegelapan. Sosok tersebut adalah Kang Min-Hyuk, tunangan Ji-Wan. Dal-Hee yang merasa kasihan dengan Ji-Wan memutuskan untuk menggantikan posisi wanita tersebut dan memberi pelajaran kepada Min-Hyuk tanpa ijin dari Kaisar Langit.
I can't resist to say kalau baca novel-novel Korea ya ceritanya tipikal drama korea yang sering kulihat di TV. Entah itu termasuk compliment atau justru cibiran. Sebagai pembaca yang suka banget dengan ide cerita berbelit dan nggak happy ending, membaca Moon in the Spring ini seakan membaca another teenlit. Ringan banget deh. Tapi, akhir-akhir ini, aku merasa good translation is so hard to find. Bahkan, saat ini buku yang kubaca terbitan penerbit favoritku pun bikin males baca karena terjemahannya yang semrawut.
Nah, beda sama terjemahan buku-buku Haru. Aku masih ingat betul buku terbitan Haru pertama yang kubaca. Terjemahannya itu bikin pusing, aneh banget. Mungkin Haru bener-bener baca semua pendapat reviewer karena sekarang it gets better! Belum bisa dibilang sempurna seperti terjemahan Harry Potter sih. Tapi, aku lebih mudah membayangkan alurnya dan seakan nonton drama korea. Good job, Haru! :)
Yang bikin novel ini menarik adalah konsep tentang seorang Dewi Langit yang jatuh cinta dengan manusia bumi. Menurutku sih pandangan orang selama ini, Dewi Langit adalah makhluk yang suci, sifatnya jauuuuh lebih baik dari manusia. Eh, Dal-Hee malah digambarkan sebagai sosok Dewi yang masih 'labil'. Ternyata, Dewi Langit juga bukan sosok yang sempurna ya he he he. Dan, cinta ternyata bisa bikin seorang Dewi jadi buta loh. Dal-Hee aja sampai ragu mau balik ke langit. Dia takut akan dikembalikan ke bumi melalui sosok lain selain Ji-Wan dan sang pujaan hati bakal melupakannya. So touching. Tapi tenang, this book has a happy ending kok. Meski novel-novel Korea yang diterjemahkan Haru tipikal banget, somehow aku selalu bisa menikmati tiap novelnya.
Yap, suatu hari Dal-Hee mendengar Yoon Ji-Wan, seorang wanita bumi, yang berteriak meminta pertolongan karena tidak kuat dengan pahitnya kehidupan. Di dekat wanita itu, ada sosok yang dipenuhi oleh aura kegelapan. Sosok tersebut adalah Kang Min-Hyuk, tunangan Ji-Wan. Dal-Hee yang merasa kasihan dengan Ji-Wan memutuskan untuk menggantikan posisi wanita tersebut dan memberi pelajaran kepada Min-Hyuk tanpa ijin dari Kaisar Langit.
I can't resist to say kalau baca novel-novel Korea ya ceritanya tipikal drama korea yang sering kulihat di TV. Entah itu termasuk compliment atau justru cibiran. Sebagai pembaca yang suka banget dengan ide cerita berbelit dan nggak happy ending, membaca Moon in the Spring ini seakan membaca another teenlit. Ringan banget deh. Tapi, akhir-akhir ini, aku merasa good translation is so hard to find. Bahkan, saat ini buku yang kubaca terbitan penerbit favoritku pun bikin males baca karena terjemahannya yang semrawut.
Nah, beda sama terjemahan buku-buku Haru. Aku masih ingat betul buku terbitan Haru pertama yang kubaca. Terjemahannya itu bikin pusing, aneh banget. Mungkin Haru bener-bener baca semua pendapat reviewer karena sekarang it gets better! Belum bisa dibilang sempurna seperti terjemahan Harry Potter sih. Tapi, aku lebih mudah membayangkan alurnya dan seakan nonton drama korea. Good job, Haru! :)
Yang bikin novel ini menarik adalah konsep tentang seorang Dewi Langit yang jatuh cinta dengan manusia bumi. Menurutku sih pandangan orang selama ini, Dewi Langit adalah makhluk yang suci, sifatnya jauuuuh lebih baik dari manusia. Eh, Dal-Hee malah digambarkan sebagai sosok Dewi yang masih 'labil'. Ternyata, Dewi Langit juga bukan sosok yang sempurna ya he he he. Dan, cinta ternyata bisa bikin seorang Dewi jadi buta loh. Dal-Hee aja sampai ragu mau balik ke langit. Dia takut akan dikembalikan ke bumi melalui sosok lain selain Ji-Wan dan sang pujaan hati bakal melupakannya. So touching. Tapi tenang, this book has a happy ending kok. Meski novel-novel Korea yang diterjemahkan Haru tipikal banget, somehow aku selalu bisa menikmati tiap novelnya.
Baca buku lain karya Hyun Go Wun:
Enggak tau kenapa, saya kurang suka dengan cerita yang menggabungkan fantasi dengan romance.... jadi belum ada niatan memiliki buku-buku di atas. Oya, tulisan blognya sangat kecil, rada mengganggu penglihatan... bisa dibesarkan sedikit nggak?
ReplyDelete