Penulis: @manhalfgod
Penerbit: Rak Buku
Tanggal terbit: 16 Februari 2015
ISBN: 978-602-711-405-0
Harga: Rp 52.000 (BukaBuku)
Rating: 4/5
------------------------------------------------------------------------
Jujur saja, aku adalah orang yang penakut. Waktu jadi host blog tour buku bergenre horor, aku kesulitan untuk menyelesaikan semua bukunya. But I did anyway. Dari sepuluh buku yang diberikan penerbit, semua jenis ceritanya sama, yaitu seorang tokoh menceritakan pengalaman mistisnya. Yap, jenis cerita mistis seperti yang biasa kamu dengar saat berkumpul dengan teman-teman itu lho. Membaca alur yang serupa jelas bikin aku bosan. Bayangin aja, SEPULUH BUKU!! Nah, saat penulis DetEksi merekomendasikan buku ini untuk dibahas dalam rubrik BookClub, aku langsung tertarik setelah membaca sinopsisnya. Aku juga menemukan dua bab awal buku di akun wattpad sang penulis. Kalau kamu Kaskus-er, kamu juga bisa baca di sini.
Cerita diawali oleh kisah Baron. Dia adalah seorang karyawan kantoran yang biasa-biasa saja. Dia berusaha untuk merangkak naik ke tangga kesuksesan meskipun pekerjaan itu bukan passionnya. Demi bisa meminang sang pacar, Gabby, dia rela menjalani hidup seperti itu. Apalagi, Gabby datang dari keluarga orang penting. Nah, malam itu, Gabby memaksa Baron agar menyempatkan diri datang ke restauran tempat reuni SMA-nya diadakan. Saat Baron dalam perjalanan menyusul, ternyata Gabby dan teman-teman lain pergi ke lokasi SMA-nya untuk bernostalgia. Baron makin khawatir saat Gabby mengiriminya SMS:
''Sudah sampaidimana,Ron? Kami sudah di sekolah. Sekarang Vindha sedang memulai 'upacara'-nya. Perasaanku tidak enak, cepatlah datang!''Sesampainya di sekolah, tempat itu sangat sepi. Baron mencari teman-temannya. Tapi, saat dia bertemu Edward, cowok itu malah menyerang Baron! Edward seolah-olah nggak mengenal Baron sama sekali. Tiba-tiba, Adam datang menyelamatkannya. Saat Adam berusaha melompati pagar sekolah untuk mencari bantuan, jiwanya terenggut. Setelah melihat kejadian menyeramkan itu, Baron nggak sadarkan diri. Saat dia terbangun, dia sudah menjadi bagian dari permainan yang diusulkan Vindha, yaitu Hitori Kakurenbo.